Hal ini dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk bekerja sama, berempati, dan menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tanpa kecakapan emosi yang baik, murid dapat mengalami stres berlebih dan kesulitan dalam mengatasi tekanan akademis.
Pembelajaran yang seimbang harus mencakup pengembangan kognitif, emosi, dan sosial secara holistik agar murid dapat tumbuh menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan sosial.
Dengan demikian, pengabaian terhadap aspek emosi dan sosial dapat menghambat perkembangan menyeluruh murid dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk berhasil di masa depan.***