INIPURWOREJO.COM - Penghapusan Guru Honorer menjadi salah satu momok menakutkan. Terlebih bagi daerah pelosok yang memang kebanyakan honorer yang menjadi guru. Ini menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
Banyak yang akhirnya mempertanyakan bagaimana nasib dari para GTT yang masih belum diangkat menjadi PPPK ataupun ASN. Terlebih kabar penghapusan itu akan dilakukan pada tahun 2023 ini. Maka dari itu semakin waspada.
Apalagi hampir sebagian guru di Indonesia merupakan pegawai non-ASN yang juga perupa GTT. Sehingga mendengar kabar tersebut bentuk menjadi hal yang cukup mengejutkan. Terlebih untuk guru di daerah dan pelosok.
Baca Juga: Dibagi dalam Tiga Sesi, Ribuan PPPK Guru di Purworejo Terima SK Pengangkatan
Bahkan guru non ASN di Indonesia sendiri masih ada sekitar 48% yang masih memerlukan perhatian untuk kesejahteraannya. Justru malah mendapat kabar akan adanya penghapusan. Dimana dalam 48% ada yang menjadi GTT dan GTY.
Namun sebelum beropini macam-macam, maka alangkah baiknya jika mengetahui kebenarannya terlebih dahulu. Hal seperti ini perlu dilakukan agar bisa lebih paham dengan berita masa kini. Apalagi sudah mendapatkan kabar dari Kominfo.
Dalam hal seperti ini sangat dibutuhkan budayakan membaca hingga tuntas. Jangan hanya membaca bagian depan dan belakang. Sehingga tidak akan mudah terhasut oleh berita yang hanya sepotong-sepotong yang akan menimbulkan kerusuhan.
Dimana di salah satu artikel yang terbit langsung dari situs Kominfo menyatakan bahwa kabar tersebut adalah hoax. Berita tersebut disanggah dan tidak benar-benar akan terjadi penghapusan. Jadi kabar itu tidak benar.
Bisa dikatakan hoax oleh Kominfo juga bukan karena hal yang tidak mendasar. Namun hal ini dikatakan langsung oleh Menteri pendidikan dan kebudayaan atau Kemendikbud. Yakni Nadiem Anwar Makarim.