Peresmian empat kereta api tersebut dilakukan oleh direksi KAI bersama pejabat kewilayahan masing-masing daerah.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, menjelaskan penamaan KA Argo Merbabu terinspirasi dari Gunung Merbabu yang terletak di Jawa Tengah.
Pengambilan nama ini didasarkan pada keindahan dan prestise yang melekat pada Gunung Merbabu.
Adapun filosofi pengambilan nama KA Banyubiru berasal dari nama Kecamatan Banyubiru di Kabupaten Semarang yang memiliki keunikan dan pesona alam memikat.
Selanjutnya, nama KA Pandalungan diambil dari nama sub suku yang mendiami daerah Tapal Kuda di Jawa Timur.
Sementara KA Argo Semeru terinspirasi dari gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Adapun filosofi pengambilan nama KA Manahan mencerminkan identitas serta warisan budaya masyarakat Kelurahan Manahan, Kota Surakarta.
Untuk kelas pelayanannya, saat ini KA Pandalungan, KA Argo Merbabu, dan KA Manahan terdiri dari 8 gerbong eksekutif berkapasitas 400 tempat duduk.