Amerika Serikat Tak Mau Berbagi Teknologi Radar AESA, Proyek KF-21 Boramae Korea Selatan Nyaris Terancam

- 26 Januari 2024, 10:05 WIB
KF-21 Boramae
KF-21 Boramae /defencesecurityasia.com/

INIPURWOREJO.COM - Korea Selatan terpaksa mengembangkan sendiri Teknologi Radar Active Electronically Scanned Array (AESA) untuk digunakan dalam pesawat generasi 4.5, KF-21 "Boramae," karena Amerika Serikat enggan berbagi teknologi yang diperlukan untuk pengembangan radar.

Ketidakmauan Washington untuk berbagi teknologi manufaktur radar AESA untuk proyek KF-21 hampir "membunuh" seluruh program, yang merupakan sumber kebanggaan bagi industri pertahanan negara Asia Timur ini.

Meski begitu, Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA), agensi pertahanan yang dimiliki pemerintah Korea Selatan, menegaskan bahwa perusahaan dalam negeri memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknologi radar AESA sendiri tanpa bantuan teknologi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Survei CSIS dari 52 Pakar AS Nyatakan China Tak Memiliki Kekuatan Militer untuk Menginvasi Taiwan

DAPA memilih perusahaan lokal Hanwha Systems untuk mengembangkan radar AESA untuk KF-21, dan pada Agustus 2020, prototipe radar AESA untuk pesawat generasi 4.5, yang disebut sebagai "versi F-35 untuk Asia," pertama kali diumumkan kepada publik.

Pesawat tempur KF-21 sedang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI).

Menurut Hanwha Systems, radar AESA untuk KF-21 dianggap sebagai "mata dan otak pesawat," memungkinkannya "melihat" ancaman potensial dari jarak yang lebih jauh.

"Radar AESA KF-21 adalah salah satu sensor avionik paling kritis yang menjalankan berbagai misi seperti pemantauan, deteksi target udara dan darat, serta menghasilkan gambar video," kata perusahaan Korea Selatan tersebut.

DAPA menggunakan pesawat uji Boeing 737 untuk melakukan uji coba pada radar AESA buatan Hanwha yang ditujukan untuk digunakan pada KF-21.

Halaman:

Editor: Nanik tri rahayu

Sumber: defencesecurityasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah