Network
INIPURWOREJO.COM - Kehadiran militer AS di Timur Tengah sejak serangan teroris Hamas pada 7 Oktober 2023, telah menghabiskan dana sebesar $1,6 miliar, seperti yang dilaporkan oleh Politico, mengutip dua pejabat AS.
Pentagon membuat perkiraan tersebut berdasarkan biaya pengiriman lebih banyak kapal perang, pesawat tempur, dan peralatan ke wilayah tersebut, serta mempertahankannya selama empat bulan, demikian disampaikan oleh sumber kepada media tersebut.
Perkiraan tersebut tidak termasuk biaya misil yang ditembakkan oleh Angkatan Laut AS untuk menghantam lokasi Houthi di Yaman atau menjatuhkan pesawat tanpa awak dan misil di Laut Merah, demikian disampaikan oleh sumber tersebut.
Pentagon juga memperkirakan bahwa tagihan tersebut bisa meningkat menjadi $2,2 miliar selama satu tahun penuh, seperti dilaporkan oleh Politico.
Namun, Departemen Pertahanan tidak dapat membayar tagihan sebesar $1,6 miliar saat ini tanpa tambahan pendanaan dari Kongres, demikian disampaikan oleh sumber kepada media tersebut.
"Ini akan menjadi, saya rasa, lubang yang ingin kita isi," kata salah satu sumber.
Pada tanggal 6 Desember, Partai Republik menolak paket keamanan darurat, yang akan mencakup bantuan sebesar $14 miliar untuk Israel.
Anggota Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat menuntut langkah-langkah yang lebih ketat di perbatasan AS-Meksiko sebagai imbalan tambahan pendanaan untuk Ukraina, yang saat ini dikaitkan dengan pendanaan untuk Israel.
