Network
INIPURWOREJO.COM - Pada 24 Januari, kumpulan pelaut dari Milisi Angkatan Laut Alaska dan Cadangan Angkatan Laut AS berkumpul di Pusat Cadangan Angkatan Laut AS di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson untuk menghormati teman-teman yang gugur 82 tahun yang lalu ketika kapal selam S-26 mengalami nasib tragis.
Kehilangan kapal selam kelas S Angkatan Laut AS, S-26 (SS 131), di Teluk Panama pada 24 Januari 1942, menandai bab yang sangat sulit dalam sejarah armada kapal selam Angkatan Laut AS.
Dalam sambutannya, Kapten (AK) Jason Woodward, komandan Milisi Angkatan Laut Alaska, dengan penuh hormat menyatakan, "Sejak berdirinya layanan kapal selam Angkatan Laut kita, 65 kapal selam telah hilang dalam dinas." "Kita masih memiliki lebih dari 4.000 saudara sekapal yang berada dalam 'Patroli Abadi'."
Upacara peringatan menampilkan Upacara Dua Lonceng yang mengharukan, sebuah kebiasaan yang berasal dari sejarah angkatan laut awal di mana bel kapal menandakan perubahan jadwal harian di kapal. Seiring waktu, praktik ini berkembang menjadi ritual yang mengharukan untuk mengenang awak kapal yang gugur.
Kepala Staf Milisi Angkatan Laut Alaska, Letnan Komandan (AK), menjelaskan, "Tol bel kapal mengingatkan kita akan penghormatan yang harus kita berikan kepada saudara sekapal yang telah meninggal." Sebuah upacara pengibaran bendera juga dilaksanakan setelah lonceng terakhir berbunyi dan Taps dimainkan.
"Sepanjang karier angkatan laut saya, selalu ada tradisi dan peralihan, dan ini adalah kesempatan untuk mengingat orang-orang yang telah membawa kami sampai pada posisi ini," kata Allen. "Mereka membuat kita menjadi seperti sekarang, dan mereka harus melihat sebelum kita."
Kapal selam kelas S adalah seri pertama yang dibangun terutama sesuai spesifikasi Angkatan Laut AS. Mereka hadir di setiap teater operasi dan merupakan sebagian besar armada kapal selam AS sepanjang periode antar-perang (selama periode antara dua perang dunia).
Meskipun tidak disebut "Kapal Selam Armada" dalam arti konvensional, mereka adalah kapal selam AS pertama yang dibangun untuk misi di lautan terbuka. Tujuan setiap kapal selam yang dibangun sebelumnya adalah untuk membela pelabuhan atau garis pantai.
