Diserbu Ribuan Pengungsi Ukraina, Sejumlah Kota di Polandia Mulai 'Krisis' Lokasi Penampungan

19 Maret 2022, 12:35 WIB
Pengungsi Ukraina di Polandia. Sejumlah kota mulai krisis lokasi penampungan. /Al Jazeera

IniPurworejo.com- Sejak invasi Rusia berlangsung, tiga juga warga sipil telah meninggalkan Ukraina.

Mayoritas dari mereka memilih menyeberang ke Polandia untuk mencari tempat perlindungan dari perang.

Terlebih, warga sipil dan Pemerintah Polandia secara terbuka menyatakan menerima pengungsi Ukraina.

Meski demikian, tingginya jumlah pengungsi membuat ruang penampungan di sejumlah kota semakin menipis.

Baca Juga: Terlibat Kasus Pembunuhan Berencana, Dua WNI di Arab Saudi Dijatuhi Sanksi Hukuman Mati

Saat ini otoritas pemerintah Polandia bahkan mengalami krisis untuk menangani kebutuhan para pengungsi.

Krzysztof Chawrona, pengusaha berusia 41 tahun dari Krakow, termasuk di antara mereka yang telah memberikan ruang di rumah mereka sendiri untuk para pengungsi.

"Putra saya tinggal bersama bibinya karena saya memberikan flat saya kepada delapan pengungsi,” ucap Chawrona kepada Al Jazeera, Jumat, 18 Maret 2022.

Dia mengatakan bahwa pada 24 Februari 2022, hari pertama invasi Rusia, kota-kota di seluruh Polandia diserbu pengungsi. 

Baca Juga: Bencana Terulang, Gempa Magnitudo 7,3 Guncang Jepang, Picu Gelombang Tsunami

Di Kota Krakow, orang-orang dari Ukraina tidur di trotoar di depan kantor yayasannya.

Seiring berlalunya waktu, ribuan orang datang dengan kereta api, mencari perlindungan di kota-kota utama Warsawa, Krakow, dan Wroclaw.

Sekitar 150.000 orang Ukraina sejauh ini telah melakukan perjalanan ke Krakow.

Pemerintah setempat telah mengubah setiap ruang yang tersedia seperti aula olahraga, asrama, dan hotel menjadi tempat perlindungan.

Baca Juga: Ditengah Pengeboman Rusia, Evakuasi Perempuan dan Anak-anak Warga Sipil Ukraina Berlangsung Dramatis

Saat ini hampir mustahil untuk menemukan flat atau kamar hotel yang terjangkau di kota berpenduduk 700.000 jiwa.

Malgorzata Jantos, Wakil Dewan Kota Krakow mengatakan, warga Ukraina lebih memilih untuk tetap tinggal di kota-kota besar, karena khawatir kota kecil dan desa kekurangan infrastruktur dan kesempatan kerja.

"Krakow terjebak. Semua aula, asrama dipenuhi pengungsi. Jadi kita harus mencari tempat di luar kota. Situasinya sulit karena orang Ukraina tidak ingin pergi,” kata Jantos kepada Al Jazeera.***

 

Editor: Andi Susanto

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler