Krisis Ekonomi Memburuk, Pengunjuk Rasa Serbu Kediaman Presiden Sri Lanka, Bentrokan Tak Terelakan

- 1 April 2022, 09:38 WIB
Seorang demonstran melempar batu di dekat kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
Seorang demonstran melempar batu di dekat kediaman Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa. /Reuters

Mohamed Asri, seorang pengunjuk rasa berusia 21 tahun, mengatakan bahwa dia melakukan perjalanan ke Mirihana dari distrik Kolombo lainnya setelah melihat liputan protes di saluran televisi lokal.

“Ekonomi sangat buruk sehingga kami hampir tidak bisa makan dua kali dalam sehari,” katanya. 

Sri Lanka dilanda kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh krisis valuta asing yang membuat pemerintah tidak mampu membayar impor bahan bakar , makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

Baca Juga: Tim Penyelamat Temukan Korban Maskapai China Eastern Airlines, Belum Semua Bisa Teridentifikasi

Kekurangan bahan bakar telah mengakibatkan pemadaman listrik hingga 13 jam, dan beberapa rumah sakit milik pemerintah menangguhkan operasi layanan kesehatan.

Sri Lanka telah beralih ke Dana Moneter Internasional dan juga mencari bantuan keuangan dari China dan India.

Beijing dan New Delhi dilaporkan masing-masing mempertimbangkan untuk menawarkan fasilitas kredit senilai $1,5 miliar, di atas pinjaman yang diminta oleh pemerintah Rajapaksa.***

Halaman:

Editor: Andi Susanto

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah