Network
INIPURWOREJO.COM - Presiden Joe Biden dan pejabat AS mengumumkan bahwa tiga anggota dinas AS tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan drone tanpa awak terhadap pasukan AS yang ditempatkan di bagian timur laut Yordania, dekat perbatasan Suriah, pada hari Minggu (28 Januari).
Biden menyalahkan kelompok yang didukung oleh Iran atas serangan tersebut, yang merupakan serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober, mengirimkan gelombang kejut di seluruh Timur Tengah.
"Sementara kami masih mengumpulkan fakta-fakta dari serangan ini, kami tahu bahwa ini dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung oleh Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak," ujar Biden dalam sebuah pernyataan.
"Tidak diragukan lagi - kami akan menuntut pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab pada waktu dan cara yang kami pilih," tambahnya.
Biden kemudian meminta momen keheningan untuk tiga anggota dinas yang tewas selama acara kampanye di South Carolina, dengan menambahkan, "Kami akan merespons."
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengulangi ancaman tersebut. Dia dan pejabat senior lainnya memberikan briefing kepada Biden sebelumnya mengenai serangan tersebut.
Setidaknya 34 personel terluka dalam serangan itu, namun jumlah itu diperkirakan akan berubah seiring dengan lebih banyak orang mencari perawatan, menurut pernyataan dari US Central Command. Delapan personel dievakuasi dari Yordania untuk perawatan tingkat lebih tinggi, tetapi dalam kondisi stabil.
Dua pejabat AS mengatakan bahwa drone menyerang dekat barak-barak pada pagi hari, yang dapat menjelaskan jumlah korban yang tinggi.
