AS Siapkan Rudal Baru, Moskow Menyatakan AS Menunggu Penggunaannya Setelah INF Runtuh

- 26 Januari 2024, 10:16 WIB
AS Siapkan Rudal Baru
AS Siapkan Rudal Baru /eurasiantimes.com/

INIPURWOREJO.COM - Pada bulan ini, Angkatan Darat AS meningkatkan unit rudal serang darat Typhon Mid-Range Capabilities (MRC) untuk digunakan di Pasifik Barat dalam menghadapi China. Sistem ini, yang menggunakan rudal pertahanan udara SM-6, dimodifikasi untuk serangan darat.

Bersama dengan Tomahawk, sistem ini mengisi kesenjangan jangkauan yang tidak tercakup oleh Precision Strike Missile (PrSM) dengan jangkauan 500 km dan Long Range Hypersonic Weapon (LRHW) yang masih dalam pengembangan dengan jangkauan lebih dari 2000 km.

Selama latihan, AS juga mendeploy varian SM-6 dari Typhon MRC pada bulan September 2023 di pulau Bornholm, Denmark, di Laut Baltik. Meskipun tidak jelas apakah peluncur masih ada, China dan Rusia telah menentang penempatan sistem ini.

Moskow menyatakan bahwa AS telah lama ingin memperkenalkan sistem ini dan hanya menunggu runtuhnya INF (Intermediate-Range Nuclear Forces) yang melarang penggunaan sistem ini.

Penggunaan Rudal Baru Sebuah siaran pers mengidentifikasi Delta Battery, Batalyon 5, Resimen Senjata Lapangan 3, Tugas Multi-Domain 1 sebagai "baterai kedua" yang kini mengoperasikan sistem MRC Typhon. Unit ini didirikan di Joint Base Lewis-McChord, Washington.

"Peluncur MRC dapat menembakkan Standard Missile – 6 (SM-6) dan Tomahawk Land Attack Missile (TLAM). Rudal-rudal ini memungkinkan Angkatan Darat untuk melibatkan target maritim dan darat dalam mendukung operasi multi-domain," demikian pernyataan tersebut.

Tidak jelas apakah unit terbaru ini dapat menembakkan baik SM-6 maupun Tomahawk. Namun, dengan alasan fleksibilitas dan sifat dinamis ancaman dalam konflik dengan Rusia atau China, dapat diasumsikan bahwa unit ini memiliki keduanya.

Baca Juga: Turki Mendapat Lampu Hijau dari Kongres AS Untuk Membeli Jet Tempur F-16, Gantikan Armada yang Sudah Menua

Mungkin, wilayah unik dan lokasi baterai mungkin menentukan jumlah sedikit lebih tinggi dari salah satu dari dua rudal tersebut. Misalnya, SM-6 juga memiliki kemampuan anti-kapal, sehingga lebih cocok untuk lokasi di depan menghadapi ancaman kapal.

Halaman:

Editor: Nanik tri rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah