Seorang Saksi Menyebut Kematian Seorang Remaja Amerika-Palestina Di Tepi Barat Tidak Disengaja

- 26 Januari 2024, 12:39 WIB
Seorang Saksi Menyebut Kematian Seorang Remaja Amerika-Palestina Di Tepi Barat Tidak Disengaja
Seorang Saksi Menyebut Kematian Seorang Remaja Amerika-Palestina Di Tepi Barat Tidak Disengaja /apnews.com/

Gedung Putih telah menuntut penyelidikan transparan terhadap kematian tersebut, yang terjadi setelah peringatan berulang dari AS bahwa Israel harus mengendalikan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina di wilayah tersebut. Keluarga remaja tersebut mengatakan pejabat kedutaan AS mengunjungi desa tersebut, mengambil foto mobil, dan mewawancarai kerabat.

Di TKP

Salameh mengatakan peristiwa yang mengarah pada penembakan dimulai pada sore Jumat, ketika dia dan Abdel Jabbar memutuskan untuk piknik di ladang keluarga — sesuatu yang biasa dilakukan di hari yang cerah.

Mereka naik truk keluarga dan berangkat, katanya, tetapi menyadari bahwa mereka lupa arang. Abdel Jabbar memutar mobil, menuju kembali ke desa melalui jalan tanah tegak lurus dengan jalan raya — saat itulah tembakan mulai menghantam kaca belakang, kata Salameh.

Dia mengatakan dia merunduk ketika peluru melubangi kendaraan, peluru keempat mengenai kepala Tawfic. Mobil itu meluncur keluar jalan dan terbalik beberapa kali sebelum berhenti, kata Salameh.

Hafeth Abdel Jabbar mengatakan bahwa ketika dia dan kerabat lainnya tiba, tentara Israel mengarahkan senjata mereka pada mereka dan meminta dua di antara mereka melepas kemeja mereka untuk menunjukkan bahwa mereka bukan ancaman.

Dia mengatakan dia mengabaikan tentara dan berlari ke mobil, yang mendarat dengan posisi berdiri. Dia menggambarkan tubuh putranya tergeletak di sisi penumpang mobil, di mana darah berkumpul di lantai dan menyebar ke kursi belakang.

Dia mengatakan dia dan yang lainnya mulai mengeluarkan mayat putranya, memuatnya ke dalam sebuah ambulans.

Tawfic Abdel Jabbar dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit Ramallah. Video yang diberikan ayahnya menunjukkan mobil berjarak sekitar 500 meter dari jalan raya.

"Ini adalah pemandangan yang saya harapkan tidak pernah terjadi lagi," kata Hafeth pada hari Selasa. "Ada enam atau tujuh tentara Israel menunjukkan senjata pada Anda. Mengatakan jangan pergi melihat anak Anda. Putra Anda yang berusia 17 tahun berada di dalam mobil, mati tertembak dari belakang."

Di Desa

Pembunuhan itu menggemparkan desa tersebut, di mana sebagian besar penduduknya memiliki paspor Amerika dan membagi waktunya antara Tepi Barat dan AS.

Halaman:

Editor: Nanik tri rahayu

Sumber: apnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah