Network
INIPURWOREJO.COM - Pasca Perang Dunia II dan pembunuhan oleh Jerman Nazi terhadap 6 juta orang Yahudi dalam Holocaust, dunia bersatu di sekitar janji yang kini menjadi akrab: Tidak akan terjadi lagi.
Bagian kunci dari aspirasi tinggi tersebut adalah pembuatan konvensi yang mengkodekan dan mewajibkan negara-negara untuk mencegah dan menghukum kejahatan baru, kadang disebut kejahatan di antara kejahatan: genosida.
Konvensi tersebut disusun pada tahun 1948, tahun berdirinya Israel sebagai negara Yahudi. Saat ini, negara itu dituduh di Pengadilan Internasional PBB melakukan kejahatan yang begitu dalam terkait dengan identitas nasionalnya.
Alasan keberadaan konvensi genosida "berhubungan langsung dengan apa yang dicoba oleh Reich Ketiga (Nazi) untuk menghilangkan suatu kelompok, yakni orang Yahudi, bukan hanya dari Jerman, tetapi juga Eropa Timur dan Rusia," kata Mary Ellen O’Connell, seorang profesor hukum dan studi perdamaian internasional di Institut Kroc Universitas Notre Dame.
Sekarang, sebagai respons terhadap serangan militer Israel yang menghancurkan di Gaza yang dipicu oleh pembunuhan dan kekejaman yang dilakukan oleh militan Hamas pada 7 Oktober, Afrika Selatan telah mengajukan gugatan ke Pengadilan Internasional dan menuduh Israel melakukan genosida. Israel menolak klaim tersebut dan menuduh Pretoria memberikan perlindungan politik untuk Hamas.
Baca Juga: AS Siapkan Rudal Baru, Moskow Menyatakan AS Menunggu Penggunaannya Setelah INF Runtuh
